QIB-BPCE Sepakat Bentuk Lembaga Keuangan Syariah

PARIS--Prancis kian membuka diri bagi masuknya industri keuangan syariah di negara tersebut. Salah satu lembaga keuangan terbesar di Prancis, BPCE, yang mengambil langkah itu melalui kerja sama dengan Qatar Islamic Bank (QIB).

BPCE yang merupakan grup perbankan kedua terbesar di Prancis itu sepakat menandatangani nota kesepahaman untuk membentuk lembaga keuangan patungan. Lembaga tersebut akan mengembangkan dan memasarkan produk perbankan ritel syariah di negara-negara Eropa.

Chief Executive Officer QIB, Salah Mohamed al-Jaidah, mengatakan produk yang akan dikembangkan lembaga keuangan patungan ini, di antaranya adalah kredit pemilikan rumah, pembiayaan kendaraan dan barang kebutuhan sehari-hari, serta produk pendanaan dan investasi. ''Saat ini belum ada produk ritel seperti itu di Prancis. Produk keuangan syariah yang tersedia di sana baru membidik korporasi,'' kata al-Jaidah, sebagaimana dikutip laman gulf-times, Ahad (28/3).

IDEOLOGI

oleh Fakhrul Islam


“Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (Akhirat) ,Dan bertaqwalah kepada Allah. Sungguh Allah maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan”. ( Al-hasyr:18 )



“ Cita-cita tanpa Ideologi ibarat berjalan tanpa arah dan tujuan,ideologi ibarat kendaraan yang mengantarkan pengendaranya pada tempat yang dituju”.
Bicara tentang Ideologi, tentunya tidak terlepas dari cita-cita, karena antara keduanya memiliki pengaruh yang sangat kuat yang tidak dapat dipisahkan .tentunya setiap manusia memiliki cita-cita tersendiri, sejak dari usia kanak-kanak cita-cita tersebut sudah tetanamkan, orangtua pun selalu menganjurkan agar selalu giat belajar demi mencapai cita-cita. “ Gantungkanlah cita-citamu setingggi langit” seperti itu pepatah berkata.
Manusia tumbuh dan berkembang dengan dibekali akal pikiran, yang dengannya manusia dapat membedakan antara yang baik dari yang buruk, antara yang boleh dikerjakan dari yang tidak, sehingga dengan akal juga Allah jadikan manusia sebagai makhluk yang sempurna seperti tertera dalam firman-Nya “sungguh, kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik baiknya”. Yaitu dibekali dengan akal pikiran yang membedakan antara manusia dengan binatang.

Liberalisme ditengah peta Indonesia

oleh Fakhrul Islam


Iftitah




Telah menjadi pembahasan ter-populer di berbagai kalangan terutama di kalangan Aktifis Mahasiswa, kata “Sekuler” yang mungkin sempat menyumbat telinga para pembaca sekalian , pasalnya karena istilah ini walaupun telah meluap ke permukaan, namun tak banyak dari kita yang tahu persis apa sesungguhnya maksud dan tujuan munculnya istilah tersebut. Sehingga dengan ketidak tahuan atau kekurang tahuan itu mengajak para pembaca untuk terus mencari tahu, meneliti dan mengkaji sehingga menghasilkan pemahaman yang sempurna.
Pada tema ini penulis lebih spesifik pada perkembangan Islam liberal di nusantara Indonesia, tajuk ini sebenarnya telah sering dan terus diperbincangkan oleh kalangan Mahasiswa, terutama yang sedang menyelesaikan desertasinya, dan juga tajuk tersebut sempat di bedah oleh salah satu mahasiswa Kuliah Dakwah Islamiah (KDI) –Libya Ust. Yuni Hardi yang mengambil fakultas Dakwah dan Peradaban dalam tesisnya yang berjudul ” Pengaruh Liberalisme dalam pergerakan dakwah di Indonesia”, dan banyak lagi lainnya yang terus melakukan pengkajian dan analisa serupa. Terdapat beberapa poin penting yang penulis angkat dalam tema ini, poin-poin tersebut adalah: 1.Antara Karakteristik pemikiran Islam dan Barat, 2. Perkembangan Islamisasi di Indonesia, 3. Liberalisme ( Kajian dan Fakta). Dari tiga poin diatas penulis akan memaparkan poin per poin walaupun tidak secara terperinci.





Antara karateristik Pemikiran Islam dan Barat




Perlu diketahui bahwa karakter atau yang lumrah disebut Identitas berawal dari adanya sumber dan pondasi yang dijadikan sebagai pijakan dalm setiap langkah dan gerak, dalam kata lain bahwa karakter merupakan perwujudan atas kelompok yang dianutnya. Dalam dari pada itu dapat dikatakan bahwa sumber pemikiran Islam lebih berpatok pada sumber-sumber ilahi yang kental dengan nilai-nilai ketuhanan, perumusan nilai ketuhanan itu sendiri terumuskan dalam kitab suci al-quran, Hadits Rasul, qoul ulama . Jadi sumber utama yang oleh pemikir islam dijadikan patokan adalah sumber hokum ilahi. Sedangkan sumber pemikiran barat lebih berpatokan pada hal-hal yang bernilai materialis, sehingga segala aspek kerja terus diarahkan pada nilai material, yang hanya berpusat pada kepuasan duniawi semata. Walaupun pada akihir-akhir ini ada semacam perombakan atau pergeseran yang dulunya hanya berfokus mada materialis, namun sekarang telah merembet kepada nilai-nilai agamis dengan cara mengadopsi pemikiran-pemikiran barat kepada para pemikir Islam sehingga terkadang pemikiranpemikiran Islam sendiri seakan terkontaminasi dengan pemikiran barat tersebut, yang mengakibatkan lunturnya sumber-sumber murni bagi pemikir Islam.

Psikologi Pendidikan


Prawacana
Rasa syukur selalu tertuang dan tersampaikan kepada Allah SWT atas segala karunianya berupa kebebasan akal dari cengkraman ahli jahiliah, Shalawat sejahtera semoga tetap pada pribadi Rasul Muhammad SAW sebagai tauladan buat setiap umat rahmatan lil alamin, Beliau yang telah mengajarkan para umatnya akan pentingnya nilai pendidikan dan pengasuhan atau yang sering disitilahkan Pentarbiyahan mulai dari pribadi Rasul, para Sahabat, dan sekalian umat . sistem pendidikan yang bertujuan pembebasan akal dari kejumudan dan dari ketidak fungsian akal yang mengakibatkan kebobrokan serta kemunduran umat. Dari pendidikan juga muncul generasi-generasi tangguh yang faqih dalam hal keagamaan, intelektual dalam hal umum. bermula dari pendidikan yang digalang ole Rasul SAW hingga saat ini juga perhatian para ulama dan pemerintah terhadap pentingnya nilai pendidikan menunjukkan bahwa pendidikan memiliki posisi yang sangat signifikan dalam rangka pencerdasan umat. Berkaca pada pendidikan yang sedang berkembang di Indonesia rasanya perlu berterimakasih kepada seluruh elemen-elemen yang terus memikirkan dan memperhatikan pentingnya Pendidikan tersebut walaupun disana sini masih terdapat kekurangan yang perlu disempurnakan bersama. Sistem yang sedang berkembang di Indonesia sudah termasuk dalam skala Nasional bahkan Internasional dengan bentuk pembelajaran yang cukup modern, mulai dari pembelajaran di ruang kelas hingga pembelajaran yang berlangsung dari jarak jauh, sehingga para anak didik bisa dengan cepat mengakses ilmu lewat internet dan sarana lainnya.
Maka dari pada itu penulis ingin mengulas beberapa hal yang merupakan faktor awal dalam pembelajaran sekaligus unsur yang tidak bisa dipisahkan antara pengajar dan murid secara spesifik dan interaksi umum secara lebih luas. Faktor utama tersebut adalah Psikoligi ( Kondisi kejiwaan anak didik), sehingga diharapkan dengan mengetahui sedikit banyaknya kondisi jiwa para murid, sang guru akan lebih lega dan santai dalam mentransfer ilmu kepada anak didiknya.



GLOBLALISASI VS DUNIA ISLAM


oleh Fakhrul Islam

Paham Globalisasi sekaligus sosialisasinya maupun penerapannya pada suatu perhimpunan masyarakat yang mencakup berbagai aspek baik berupa cultural, tradisi, kebudayaan, bahkan dari aspek yang berbau religious sekalipun, merupakan perihal yang sangat bertolak belakang dengan sunatullah yang telah Allah undang-undangkan semenjak pertama kali penciptaan makhluk -Nya di muka bumi ini.
Keberagaman dalam Islam
Berbagai macam bentuk hikmah yang telah Allah gariskan untuk sekalian hamba-Nya, diantara hikmah tersebut adalah diciptakannya manusia dengan berbagai pareasi (bentuk) , yang membedakan antara satu dengan lainnya, mulai dari Rupa dan Warna, tinggi dan pendek, kuat dan lemah, kaya dan miskin, kebaikan dan kejelekan, petunjuk dan kesesatan, keimanan dan kekufuran, dan lain sebagainya yang dapat mengidentifikasikan akan adanya keberagaman pada ciptaan Allah yang maha kuasa . hal ini dipertegas lagi oleh firman Allah dalam surat Yunus :19, yang artinya: Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka, tentang apa yang mereka perselisihkan itu.
Dan lebih diperjelas lagi dalam surat Ar-rum:22 yang menyatakan bahwa:
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.
Hikmah keberagaman tersebut tidak hanya terbatas pada manusia saja, namun mencakup segala ciptaan-Nya, baik berupa benda mati, tumbuh-tumbuhan, dan juga keberagaman bentuk hewan, perihal ini dengan gamblang Allah jelaskan dalam surat father:27-28, yang mengandung makna: Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat.. Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya)…

Dan keberagaman juga nampak dengan jelas pada bentuk makanan dan minuman, seperti yang tercantum dalam fiman Allah surat Al-an’am: 141 yang menegaskan bahwa:
Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
Timbul pertanyaan apa sebenarnya hikmah dari adanya keberagaman tersebut,,? Dengan simple al-qur’an menjawab bahwa dengan keberagaman tersebut Allah SWT menjadikannya sebagai imtihan ( ujian&cobaan) buat sekalian hamba-Nya, hikmah dari keberagaman tersebut, seperti yang di jelaskan dalam surat al-maidah:48 yang menyatakan: Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu. Dan lebih di pertegas dalam surat huud: 118:
Jika Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat.
Dalam arti kata” kalaulah seandainya Allah SWT menghendaki atas ciptaan-Nya dalam bentuk yang satu, hidup dalam aturan satu, berkebudayaan satu, Allah pun kuasa atas semua itu, namun di balik itu semua Allah SWT menciptakan keberagaman tersebut sebagai penyempurna, serta sebagai bunga yang dapat menghiasi kehidupan sekalian manusia. Dengan jelas al-qur’an bertutur: “tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat”
Dengan jelas sepenggal ayat tersebut membuktikan bahwa suatu harapan yang kandas dan tak akan pernah terungkap bagi suatu Negara yang memiliki sayap militer yang kuat dan berusaha untuk menguasai Negara-negara lemah baik dengan cara menawarkan produk tata cara kenegaraan yang sama, maupun dengan cara ke diktatorannya sehingga memaksa Negara-negara lemah untuk hidup dengan tatanan Negara adi kuasa, namun semua itulah hanyalah usaha konyol, dan yang tidak akan pernah berhasil, kerena secara mendasar pengglobalan ( perubahan&penyemian), yang dilakukan oleh Negara kuasa terhadap Negara-negara yang predikatnya lemah merupakan hal yang sangat bertolak belakang dengan fitrah manusia ataupun dengan sunatullah di muka bumi ini, dan pasti keberagaman etnis, bangsa, kebudayaan itu akan selalu ada dan tetap nampak wujudnya hingga sampai akhir zaman.

Metode Pemikiran Orientalisme Terhadap Tafsir al Quran


oleh Fakhrul Islam

Rahasia Pemikiran Orientalisme
Jika ditilik secara mendalam, nyatalah  bahwa pemikiran orientalisme membawa misi besar Ideologi barat yang pada waktu itu dapat dikatakan sebagai baju peradaban bagi sebagian orang!

Upaya Orientalisme dilancarkan dalam bentuk obyektifitas, saintisme, dan kebebasan dalam mewujudkan motif mereka. Meskipun demikian telah nyata dan dapat dirasakan adanya keadaan dan ke-eksistensian pemikiran mereka. Hanya saja keberadaannya hanya bersifat terbatas dan ke-eksisitensiannya yang rendah lagi hina. Tak dapat diterima banyak orang! Terlebih lagi umat Islam Timur! Sehingga mayoritas missioner pemikiran itu berakhir pada kesimpulan satu diantara dua; adakalanya mereka simpati dengan Islam dan Muslim, atau pernyataan afiliasi mereka kepada Islam!

Dalam studi Islam dan Peradaban, metode pemikiran orientalisme terhadap tafsir al Quran merupakan pembahasan yang intens, karena  pembahasan tentang metode ini sangat berkaitan erat dengan akar pemikiran orientalisme dalam bentuk khusus.

Rahasia Metode orientalisme terhadap tafsir al Quran
Berapa banyak karya-karya orientalisme tentang studi al Quran!, hal tersebut merupakan salah satu bentuk perhatian penuh mereka terhadap al Quran, namun perhatian tersebut tidak diiringi dengan konsep kebenaran, akan tetapi motif mereka hanyalah ingin melukai kemurnian al Quran dengan pensifatan yang tidak layak terhadap al Quran.
Sesungguhnya Orientalis telah menginterpretasikan al Quran kedalam banyak bahasa barat, disatu sisi interpretasi tersebut jauh dari nash arab (tulisan arab), dan disisi lain juga bernotasi kritikan dan visualisasi terhadap nash al Quran. Seperti halnya mereka juga menyusun kerangka yang berkaitan dengan al Quran, rasm Quran, dan juga tafsir Quran…

METODE DAKWAH KONTEMPORER

oleh Fakhrul Islam

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلاً مِّمَّن دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحاً وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ }فصلت33
Rembulan malam nampak begitu terang memberikan arti bahwa secara disadari ataupun tidak sesungguhnya kita sedang hidup pada zaman modern, globalisasi, serta sering di sebut zaman tathawur ( Perkembangan) dari sinilah di mungkinkan setiap aktifitas ataupun gerak dakwak harus di landaskan pada stateji yang jitu, tanpa adanya langkah-langkah tersebut rasanya susah dalam menyebaran dakwah tersebut.
Alqur’an secara gamblang telah menjelaskan unsur-unsur serta tangga-tangga yang harus dilalui dalam menggalangkan dakwah, serta Al qur’an juga menyebutkan tentang jalan dakwah Islam yang sempurna lagi cocok bagi setiap zaman dan tempat.
Petunjuk rabbani yang di sampaikan Al qur’an serta strateji dakwah sebagaimana tercantum dalam firmannya: 

ادْعُ إِلِى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ .( النحل 125) 

1. Tangga pertama : Peran aktif berkecimpung dalam menggalangkan dakwah serta istiqamah dalam menjalankannya.” Barangsiapa yang berusaha mengetuk pintu, niscaya ia akan masuk ke dalamnya”. Artinya siapa saja yang telah bertekat bulat masuk dan setia dalam rumah dakwah, maka baginya adalah ketaatan serta keistiqamahan harus di tumbuhkan pada jati dirinya . Makanya pada ayat tersebut diatas di mulai dengan shiqhah amr yang menunjukkan kewajiban menjalankan dakwah, sehingga Allah SWT memerintahkan manusia agar sekiranya enggan untuk memikirkan pentingnya dakwah, serta mencurahkan segala kemampuan yang di barengi dengan semangan perjuangan guna mewujudkan cita-cita Islam, seperti apa yang telah di contohkan Rasulullah dalam dakwah beliau berbagai macam halangan dan rintangan yang beliau hadapi demi dakwah Islam tersebut, dan itu terus berlanjut sampai habis titik perjuangan beliau, kemudian dilanjutkan oleh para sahabat sampai tercipanya Islam di muka bumi ini.
Bagaimana dengan kondisi dakwah dikalangan sekarang?,,,
Terasa berbalik arah jika kita bandingkan dakwah yang sedang berjalan dengan dakwah yang dijalani oleh baginda Rasullah SAW, dapat kita perhatikan bahwa dakwah sekarang
Dapat dikatakan sebagai dakwah kotak, dalam artian tidak ada nilai persatuan antara satu dengan yang lainnya, bahkan satu kelompok dengan kelompok lain saling menjegal akan jalannya dakwah tersebut, sehingga dakwahpun terhambat dengan adanya perkara tersebut.
Yaa betul,, sesungguhnya tipu daya musuh muslim itu sangat berbahaya, sampai-sampai mereka tidak tidur malah dalam rangka menggalang dakwah Islam, dari sinilah kita diharapkan dapat menciptakan nilai persatuan (Ukhuwah) , serta bergerak sesuai dengan metode dakwah dan tak lupa dibarengi dengan semangat dakwah.
Bagaimana kita mengharap keberhasilan dalam berdakwah seandainya kita berdakwah tidak sesuai dengan metode yang benar??, kenapa satu kelompok dengan lainnya saling mencari kesalahan yang sebenarnya memang tidak harus di salahkan??, mari sama-sama kita bersatu dalam lingkaran dakwah.
Dan untuk merangkak lebih jauh dalam menggapai tujuan dakwah, perintah dalam ayat diatas juga mengandung makna “Perbuat serta kesungguhan dalam berdakwah”.sebagaimana di jelaskan dalam firmannya:

وَقُلِ اعْمَلُواْ فَسَيَرَى اللّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
( التوبة105)

Libya lewat sejarah dan hidup nyata

oleh Fakhrul Islam


Gerbang pertama Libya
Serpihan batu yang berserakan, gumpalan bukit-bukit kecil yang berjejeran, melukiskan berbagai macam bentuk peninggalan Romawi kuno yang hingga saat ini masih di pelihara, bahkan dijadikan sebagai tempat rekreasi utama bagi para pendatang.
Perjalanan sejarah terus mengajak manusia untuk selalu aktif mencari data kebenaran dari setiap kejadian, kali ini penulis berusaha menuangkan data sejarah Libya secara gamblang, ya walaupun masih terdapat kekurangan yang lazim dilengkapi. Data ini nantinya akan mengungkap sekelumit kejadian yang telah dan sedang berlangsung di Libya, serta memberikan gambaran kepada para pembaca akan keadaan nyata kehidupan rakyat Libya, penulis ucapkan selamat membaca..

Alam Dibalik Tragedi

Dan Tuhanmu tidak akan membinasakan negeri-negeri, sebelum Dia mengutus seorang Rasul di ibukotanya yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) kami membinasakan (penduduk) negeri; kecuali penduduknnya
melakukan kezaliman..( al-Qasas: 59)

Kuasa Ilahi
maha suci Allah yang telah menjadikan bumi ini sebagai hamparan bagi sekalian makhluk, Ia ciptakan langit sebagai atap yang dapat mengayomi manusia, Ia jadikan gegunungan sebagai tiang yang memberi kekuatan pada alam, tak cukup disitu Allah juga melengkapi alam raya ini dengan berbagai macam keindahan, mulai dari pepohonan yang menjulang, tumbuh-tumbuhan yang hijau menawan, kemudian Allah curahkan tetesan hujan dari langit agar segala yang ada dimuka bumi bisa bersemi dalam kesegaran.
Seluruh makhluk bersungkur tunduk bertasbih di hadapan Ilahi baik ucap maupun diam, baik nampak ataupun samar semuanya bersaksi atas keagungan Ilahi. Kesempurnaan apa lagi yang diinginkan oleh manusia! Bukankah segala yang menyamar di dunia ini Allah tundukkan untuk manusia, bukankah tumbuhan hijau, pepohonan menjulang memberikan faedah atas manusia!
Ketika perkara lebih di persempit pada kotak Negara Indonesia, maka akan kita sadari bahwa Indonesia merupakan Negara luar biasa. Negara yang dibalut dengan kesempurnaan, tercatat Indonesia merupakan sentral sumber pangan, baik yang dihasilkan dari bawah tanah ataupun yang di petik dari batang, ditambah lagi penduduk Indonesia mayoritas Muslim.
Sungguh keagungan ilahi yang lazim di syukuri, kecukupan hidup yang tetap terpenuhi, kesejahteraan yang terus merata. Maka sesungguhnya Allah akan menambah segala kenikmatan tersebut kepada hamba-Nya yang bersyukur.namun sebagian manusia lupa akan segala kecukupan hidup yang ada, tak pernah menengok kepada mereka yang tak merasakan nikmatnya minum susu, yang tak pernah merasakan asyiknya jalan-jalan ketaman riang. Mereka hanya bisa melangkah satu tapak saja untuk mencukupi keperluan keluarga..

Tiga Makna Kebebasan dalam Islam





Sabili.co.id
Akhir-akhir ini kebebasan menjadi lafaz sakti yang senantiasa kita dengar, sekabur apapun maknanya. Istilah kebebasan dan kemerdekaan umumnya dipahami sebagai padanan kata freedom dan liberty. Artinya keadaan dimana seseorang bebas dari danuntuk berbuat atau melakukan sesuatu. Yang disebut pertama adalah kebebasan negatif, dimana segala bentuk pengaturan dan pembatasan berupa suruhan, larangan ataupun ajaran, dianggap berlawanan dengan kebebasan; manakala yang kedua (‘bebas untuk’) dinamakan kebebasan positif, dimana seseorang boleh menentukan sendiri apa yang ia kerjakan. Demikian menurut Isaiah Berlin dalam Two Concepts of Liberty (1958).

Maulid sebagai Momen Kebangkitan Umat Islam

inpasonline.com
Fakta sejarah di atas disampaikan oleh KH. Ihya’ Ulumiddin dalam tausiyah-nya pada Dzikro Maulidir Rosul Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam ke-19 yanf bertempat di Pondok Pesantren Nurul Haromain, Pujon, Malang, pada 27 Februari 2010. Acara yang bertema “Era Gabah Diinteri, Menuntut Upaya Ketahanan Hati dengan Ta’dzim Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam” tersebut mengulas panjang lebar mengenai permasalahan mendasar yang tengah melanda umat Islam.






Kekalahan-kekalahan yang diderita oleh kaum Muslim dalam perang melawan kaum Salibis meupakan salah satu dampak negatif dari apa yang berkembang dalam masyarakat Muslim sendiri, seperti pemikiran, kecenderungan, nilai, dan tradisi. Segala bentuk krisis yang dialami oleh suatu masyarakat berawal dari muatan-muatan yang ada pada diri mereka sendiri yang mencakup kayakinan (akidah), nilai, tradisi, kebiasaan, yang menjadi acuan sistem, praktik, dan realitas masyarakat tersebut.  
Sejak paruh kedua abad kelima Hijriyah, para pengikut dari berbagai mazhab terlibat perselisihan yang menyia-nyiakan usaha seluruh pihak dalam hal-hal yang tidak bermanfaat. Hal ini mengakibatkan aspek kultur dan sosial menjadi pasif, menyuburkan taqlid dan jumud. Kesatuan umat menjadi pecah dan terbagi dalam golongan-golongan yang saling bertikai dan bertentangan. Masalah-masalah besar umat tersingkirkan dan menjadi sampingan dalam pandangan mazhab dan kelompok tersebut.
Melihat fenomena kemunduran umat Islam tersebut, pada tahun 1183 Masehi (579 Hijriyah), Shalahuddin Al-Ayyubi - yang saat itu telah diberi amanah untuk meneruskan perjuangan mujahid Nuruddin Zanki untuk merebut Palestina - mengadakan acara perayaan Maulid Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam guna menyatukan umat Islam yang saat itu terpecah akibat konflik internal antar mazhab. Dalam perayaan Maulid tahun 1183 Masehi tersebut, Shalahuddin mengerahkan para ulama yang memiliki banyak pengikut untuk hadir bersama seluruh pengikutnya.



PIDATO Pemimpin World Islamic People's Muammar qaddafi di kota Benghazi



oleh Fakhrul Islam  
     
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang
Pada momentum Hari yang bersejarah ini, bersama kita merayakan kelahiran leader Islam Nabi Muhammad SAW, juga di lapangan terbuka ini kita berkumpul dalam rangka menyatukan langkah serta progresif bersama demi menjunjung tinggi martabat Islam .
Di sore hari yang dingin ini, saya tidak berniat memperpanjang jadwal agenda yang ada, namun insya Allah acara akan berakhir menjelang kumandang adzan maghrib,serta dilanjutkan dengan shalat maghrib berjama’ah.
Dalam moment ini, saya akan menguraikan tiga poin penting dan mendasar yang sedang menggelobal dikalangan umat Islam, bersama dengan para delegasi dari berbagai Negara tetangga, kepala Negara, para alim ulama, cendikiawan muslim,dan para audian sekalian.
Copyright © 2010 Forum Antar Peradaban All rights reserved.
Wp Theme by Templatesnext . Blogger Template by Anshul