Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(al-Hasyr:18)
Hidupilah Harapamu! Sekelumit inspirator yang menggerakkan lengkukan tangan saya untuk mencoba menelurkan imajinasi-imajinasi cemerlang sebagai bumbu tambahan (stimulus) bagi setiap langkah para Pembaca dalam menapaki hidup yang lebih bermakna.
Tidak susah untuk diucapkan dengan lisan, tidak pula berat untuk dicerna dengan Hati “Harapan” sebuah kata yang merangkai berjuta makna, Ekspedisi baru yang ditelurkan oleh Harapan selalu memberikan pencerahan-pencerahan bermakna bagi Anda. Tak heran jika Harapan selalu di pampang pada setiap etalase-etalase kampus, dipajang pada dinding kamar dengan tujuan supaya harapan ini menjadi sesuatu yang bermakna dalam kehidupan.
Hidupilah Harapanmu! Sejenak Anda pikirkan, kenapa Anda harus menuangkan sejuta Harapan? Jikakah Harapan menjadi keharusan bagi Anda? Bagaimana Anda memaknai Harapan tersebut? Saya yakin jawaban Anda akan berbeda dengan teman disamping Anda, karena jawaban yang keluar dari ketulusan Anda itulah sebenarnya yang memberi pancaran akan kepribadian Anda!
Anda dan Saya pasti memiliki tumpukan Harapan, walaupun Harapan itu masih buram untuk dilukiskan; harapan untuk menjadi yang terbaik, Harapan untuk dikagumi orang lain, Harapan untuk menjadi suami yang baik, menjadi Istri yang taat, semuanya adalah visual harapan baik tertuliskan ataupun hanya sekedar ungkapan ringan.
Hidupilah Harapanmu! Anda pasti ingat perjalanan masa kecil Anda, bagaimana Anda mengimpikan sejuta Harapan yang seakan Anda akan merangkulnya! Ketika Anda ditanya tentang cita-cita, maka Anda akan menjawab dengan tegas: Saya ingin jadi dokter, Saya mau jadi Pilot… namun sesaat cita-cita tersebut lambat laun sirna ibarat lamunan tanpa makna!
Dengan berlanjutnya usia, gelombang cita-cita itupun selangkah demi selangkah menunjukkan dinamisasi dalam bentuk dimensi baru, yang kemudian terbentuklah sebuah harapan tripikal yang tertata dan terumuskan. Kemudian Anda berpikir, merenung tentang masa depan yang terbentang, akan menjadi apa saya kedepan! Akankah menjadi Pemenang atau sebagai Pecundang dibawah rongsokan!!