Syi’ah dan Khawarij dalam sejarah


Pengenalan tentang Kholifah dan Imamah
Kelompok politik dalam Islam juga membahas tentang kepemimpinan ( Khalifah), karena pemimpin berperan sebagai “Hakim” atau penentu kebijakan bagi sekalian muslim.Khalifah pada masa Rasulullah SAW sering disebut dengan “Imamah”, kenapa di namakan demikian? Karena merupakan suatu kewajiban untuk taat mejalankan perintahnya dan karena manusia taat serta patuh di belakang ketentuan beliau, seperti halnya ketaatan ma’mum terhadap imam dalam shalat.

Perbedaan antara Khalifah dan mulk (Kerajaan) 
Kerajaan (Mulk) sering diartikan : suatu kepemimpinan yang dengan akal serta rasio mereka gunakan dalam mencapai kemaslahatan dunia serta mencegah dari pada kemancuran serta kerugian. Sedangkan khalifah dapat diartikan: suatu tatanan pemerintahan yang dengan hokum syar’i mereka gunakan dalam menciptakan kemaslahatan dunia serta akhirat, kemaslahatan dunia pun juga kembali pada hokum syar’i demi mencapai kemaslahatan akhirat (ukhrowi).

Kelompok politik dalam islam:

Syi’ah (Sejarah dan perkembangan)
Syi’ah merupakan suatu golongan politik yang pertama kali muncul dan sampai sekarang tetap eksis, mazhab ini mulai muncul pada zaman khalifah Ustman.ra, namun berkambang pesat di masa khalifah Ali.ra, di masa itulah komunitas terus bertambah dan pemikiran-pemikarannya terus tersebar.
Syi’ah berkembang pesat di Mesir pada pemerintahan Utsman, namun kemudian menyebar ke daerah irak, dan sekarang terus eksis berkembang di daerah Iran , sehingga menjadi pusat penyebaran Syi’ah tersebut .
Irak sebagai pusatnya karena :
- Kekhalifahan Ali.ra pada waktu itu berpusat di Irak
- Irak merupakan pusat perkembangan ilmu, dari situlah berkaembang banyak pemikiran-pemikiran, sehingga terbentuk kelompok politik yang di beri nama Syiah.
Sebagian kelompok Syiah:
Terdiri dari berbagai kelompok dalam tubuh Syiah, diantaranya:
السبيئة pengikut Abdullah bin saba’
• nampak sikap panatis yang berlebihan dalam kelompok ini terhadap Ali.ra.
• Kelompok ini berkeyakinan bahwa Ali.ra tidaklah terbunuh, melainkan di angkat kelangit seperti halnya nabi Isa.as.
الغرابية
• Kelompok ini tidak begitu nampak sikap panatik terhadap beliau, namun mereka berlebihan dalam memuliakan beliau sampai-sampai lebih memuliakan beliau dari pada Rasulullah.SAW.
• Risalah Al-qur’an menurut mereka bukan merupakan risalah Rasul SAW melainkan risalah Ali.ra, di anggapnya malaikat Jibril.as salah dalam menyerahkan risalah tersebut, yang seharusnya di tangan Ali.ra namun berada di tangan Raul.SAW, keyakinan yang fasyil.
• Kelompok ini menyamakan kedudukan Ali.ra sama dengan Rasulullah.SAW, bahkan lebih dari itu.
Adapun kelompok lain berasal dari luar Syi’ah, namun berperan dalam membantu Ali.ra serta sefikrah dengan Syi’ah itu sendiri. Kelompok tersebut adalah:
- الكسانية – الزيدية
- اللاسماعيلية – الحاكمية -النصيرية
Sikap panatik Syiah 
Kelompok Syi’ah bersepakat dalam menjadikan Ali bin Abi Thalib sebagai “Pemimpin pilihan/utama” dan terpilih langsung dari Rasulullah SAW, serta beliau merupakan sahabat yang paling mulia dari yang lainnya.

Syi’ah dalam berpolitik
Dalam perpolitikan yang di wadahi dalam bentuk pemerintahan pengangkatan pemimpin tidak dalam bentuk pemilihan bersama , kejadian di masa pengangkatan Ali.ra di saat Rasulullah wafat dan dianggap tidak ada yang menggantikannya melainkan anak dari paman beliau yaitu Ali.ra. Sebagai tatanan kehidupan( Pemerintahan) Syiah sudah tercampur dengan peradaban yahudi, peradaban ini dibawa oleh kelompok “As-sabaiyah” . Tidak hanya pemikiran yahudi saja, tapi juga pemikiran serta peradaban Persiapun menyelimuti pemerintahan Syi’ah, sehingga ada yang bilang Syi’ah adalah mazhap Persia. Pengecualian yang perlu sama-sama di pikirkan bahwa Syi’ah yang berkembang sekarang bukan seperti halnya yang dulu, karena ebagian kelompok Syi’ah di bawah kekuasaan orang yahudi yaitu Abdullah bin saba’.

ISLAM DAN AKHLAQ

Sesungguhnya bagi seorang Muslim nampak tanda-tanda bahwa dirinya berakhlaq.Tanda itu terlihat pada tingkah lakunya, cara bergaul dengan sesama, sehingga siapapun yang berinteraksi dengannya akan terharu dengan kata-kata indah yang terucap darinya, dan orang yang berbudi pekerti pasti orang lain akan menyenanginya.
Diantara akhlak mulia yang seyogeyanya menjati diri pada setiap pribadi muslim:
Dikisahkan bahwa seorang sahabat mendatangi Rasulullah dan berkata: Wahai Rasulullah berilah wasiat kepadaku? Beliaupun berwasit kepadanya seraya bersabda:” katakanlah aku beriman kepada allah dan beristiqomahlah!! ( HR bukhari ).

Itiqomah merupakan tuntunan atas setiap muslim setelah iman , karena ia merupakan gambaran tentang kesempurnaan iman seseorang serta kemuliaan budi pekertinya.
Sudah dibuktikan bahwa seorang yang istiqamah akan timbul semangat dalam melaksanakan ibadah, serta kebaikan lainnya. Namun jika seorang muslim jauh dari istiqamah maka ia akan merasa begitu terbebani setiap melakukan ibadah, yang sebenarnya ibadah tersebut tidaklah berat kalau diiringi dengan keistiqamahan.

Suatu hal yang tak lepas kaitannya dengan istiqamah adalah terciptanya rasa istiqamah dalam memperbaiki diri, serta mengoreksi segala aktifitas yang dialami. Cara tersebut dapat dilakukan dengan kemauaan dari diri sendiri dan secara kontinyu dan , selalau memperhatikan, menilai setiap gerak gerik yang dilakukan, jiwa yang seperti inilah akan selalu mendapat ketentraman dan ketenangan dari Allah,
Sehingga Allah SWT bersumpah dalam firmanNya dengan jiwa yang sadar
Maka jiwa yang yang di maksud pada ayat tersebut adalah{وَلَا أُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ ل{القيامة:2
Jiwa yang selalu berusaha membersihkan dan menjauhkan diri dari segala perbuatan yang dapat menghinakan dirinya, serta mendekatkan dirinya pada amalan yang mulia yang dapat mengangkat derajat kemuliaan di mata Allah SWT.
Pribadi yang mulia ini Allah abadikan dalam firmanNya :
{قَدْ أَفْلَحَ مَن تَزَكَّى{الأعلى14
Penyucian diri adalah pembersihan ruhiah, pembersihan jiwa dari segala dosa dan kesalahan yang telah di perbuat dengan cara merasa sadar bahwa semuanya akan kembali kepada Allah, dan segalanya akan di hisab mulai dari amalan yang ringan ataupun yang besar, semaunya akan tertulis, dan semua manusia masing-masing akan membacanya.
Maka hanyalah orang-orang yang mau mengitropeksi diri dan selalu mengharap ampunan dari Allah yang akan mendapatkan keselamatan.

Allah pun tidak akan mengecewakan orang-orang yang mau bertaubat, Allah yang maha pengampun pasti akan menerima taubat orang-orang yang mau bertaubat, yang selalu merasa bahwa dirinya penuh dengan dosa. Dan tidak ada jalan lain untuk menebusnya kecuali hanya dengan mengharap ampunan dari Allah SWT.
Keyakinan bahwa Allah pasti mengampuni segala dosa hamba yang selalu bermuhasabah terhadap kesalahan-kesalahan baik kecil ataupun besar dengan kontinyu. Setiap hari bahkan setiap waktunya diisi dengan muhasabah dan selalu mengharapkan ridha serta ampunan dari Allah SWT.

Al qur’an menggariskan langkah-langkah yang harus ditempuh demi mendapatkan jiwa yang jernih. Langkah-langkah tersebut antara lain:
Al qur’an senantiasa mengajak manusia agar menjadi jiwa yang Ihsan, berbuat baik untuk diri sendiri serta untuk orang lain, walaupun dengan hanya memberi senyuman kepada orang lain, itupun termasuk kategori kebaikan. Orangyang selalu memiasakan diri nya untuk berbuat baik maka ia sama sekali tidaklah rugi. Karena kebaikannya terhadap orang lain semuanya akan berbuah pada dirinya baik di dunia maupun di akhirat.
Sehingga wajar kalau Allah SWT menganjurkan makhluknya untuk berbat baik, dalam firmanNya yang berbunyi:
إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاء ذِي القربى }النحل90:
Kebaikan tetinggi adalah jihat dengan jiwa raga serta harta demi kemuliaan. Rasulullah SAW serta para sahabat beliau merupakan contoh yang nyata akan kebaikan dan kemuliaan mereka dalam berdakwah.

Allah SWT menjadikan kebaikan sebagai sifat bagi orang pemaaf, sabar, bijaksana, serta orang yang berilmu, serta sifat-sifat lain yang mengandung makna kebaikan seperti halnya berbuat baik terhadap orang tua, para kerabat, anak yatim. Fakir miskin, terhadap tetangga dekat. Sehingga dengan kebaikan itu semua Allah SWT menjanjikan pahala serta ganjaran baik di dunianya maupun kelak di akhirat.
Copyright © 2010 Forum Antar Peradaban All rights reserved.
Wp Theme by Templatesnext . Blogger Template by Anshul