Salah satu misi dakwah Islam terhadap masyarakat jahiliyah di zaman itu adalah membebasan akal pikir manusia dari belenggu aqidah kesesatan” Taklid buta “ yang menutup pintu kemurnian akal, aqidah yang membutakan manusia dari kebanaran, kemudian Islam datang dengan membawa wacana baru, yaitu aqidah yang mengajak pada kebebasan manusia untuk berpikir. Sehingga kejahiliya-an pun dapat terhapuskan, aqidah Islam menunjukkan kepada sekalian manusia bagaimana seharusnya berpikir, bagaimana seharusnya bertindak!! Semuanya diatur guna terciptanya kemaslahatan manusia. 



Sehingga muncullah hikmah terhadap nikmat akal yang Allah.SAW karuniakan kepada manusia, diantara hikmah tersebut adalah:

1. Membebaskan manusia dari kejumudan akal serta ketidak fungsian akal dalam berpikir, Karena akal merupakan tanda kesempurnaan manusia. Sehingga kemurnian akal merupakan bagian dari kemurnian akhidah, kesempurnaan akhlak manusia.

2. Membebaskan manusia dari belenggu taklid buta, dan membimbing manusia agar selalu memungsikan akalnya. Maka sesungguhnya taklid buta merupakan sikap yang membatasi manusia dari berpikir.dan taklid juga merusak pertumbuhan generasinya dengan mengandalkan taklid buta.

3. membebaskan manusia dari hawa nafsu, patuh terhadap kekuasaan. Sesungguhnya hawa nafsu adalah perusak bagi akal, yang menjauhkan manusia dari kebenaran. Sehingga tidaklah sempurna aqidah manusia sebelum ia bisa menahan hawa nafsu dari kerusakan serta kesesatan.

4. Membebaskan manusia dari kegelapan serta kebodohan, Sesungguhnya kejahilan dapat mematikan cahaya hati serta membunuh akar pikir manusia dalam menggapai kebenaran.sehingga al- quran sangat memperhatikan pemungsian akal.




Sehingga sangat pantas kalau kita katakan orang muslim adalah orang yang intelektual , karena mereka selalu memanfaatkan nikmat akal tersebut dengan sempurna, dan menjauhkan sikap ikut-ikutan yang tak jelas tujuannya, dan tidak terpengaruh terhadap hawa nafsu yang membutakan akal manusia.

Kebebasan berpikir adalah hak bagi setiap insan, namun tak selamanya harus mengandalkan akal di segala segi. Sehingga islam memberikan garisan-garisan tertentu yang manusia dapat menggunakan akalnya, dan disamping itu juga ada batasan-batasan yang akal tidak boleh di kedepankan .




Ketika akal pikiran manusia di fungsikan dalam arena kebenaran, berpikir guna mentadaburi keagungan Allah.SWT, berpikir guna menjunjung tinggi agama Islam, dan inilah kebebasan berpikir yang Islam ajarkan.

Akan tetapi kebebasan akal yang tidak terarah, yang dengan kebebasan itu hanya menimbulkan sikap keragu- raguan terhadap suatu yang hak.dan pemikiran yang tidak pernah di dampingkan dengan dasar-dasar agama Islam, maka sekaki-kali Islam tidak pernah mengajarkannya.

Akhirnya harapan Islam bagaimana manusia dapat memungsikan nikmat akal tersebut pada koledor yang telah Islam gariskan!!